Angklung merupakan sebuah alat musik yang terbuat dari dua atau lebih tabung bambu yang terpasang pada rangka bambu.
· Kata Angklung ditemukan dalam naskah kuno di Cibadak (Sukabumi) pada tahun 1.031 M, dan di Negara Kertagama (Zaman Kerajaan Majapahit,) pada tahun 1.365 M
· Angklung tertua ditemukan di Jasinga, Bogor, dan diperkirakan berusia lebih dari 500 tahun, dan
· Pada awal abad ke 17, Angklung digunakan sebagai alat untuk penyebaran agama Islam
Tipe Angklung tradisional yang ada di Indonesia, terdiri dari :
- Angklung baduy yang berasal dari daerah Lebak, Banten
- Angklung buncis yang berasal dari Bandung
- Angklung gubrak berasal dari Bogor, serta
- Angklung bungko dari daerah Cirebon
Perkembangan Angklung Modern di Indonesia, :
- Pada tahun 1938, Sdr.Daeng Soetigna mengubah Angklung menjadi nada diatonis. Sehingga Angklung ini mampu memainkan berbagai lagu-lagu populer dari segenap penjuru dunia.
- Pada tahun 1955, sekelompok musisi Angklung tampil pada acara Konferensi Asia-Afrika untuk pertama kalinya.
- Pada tahun 1966, Sdr.Udjo Ngalagena mendirikan Saung Angklung Udjo sebagai pusat konservasi dan pengembangan budaya Sunda.
- Pada tanggal 10 September 1968, Daeng Soetigna tampil di depan perwakilan UNICEF di Jakarta.
- Pada tahun 1968, Angklung telah ditetapkan sebagai alat pendidikan musik nasional sesuai surat Keputusan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Selanjutnya sejak tahun 1971, pemerintah Indonesia telah memperkenalkan Angklung sebagai bagian dari diplomasi budaya ke seluruh dunia.
Pengembangan Angklung, selanjutnya dipergunakan sebagai sarana ;
- Aktivitas ritual
- Hiburan
- Pendidikan
- Alat penyembuhan, dan
- Alat bantu pelatihan
No comments:
Post a Comment
Give me a sign that you was here.....